Cerita Dewasa Perselingkuhanku Dengan Sepupu Istriku. Perkenalkan Namaku Roy umurku sekitar 35, aku telah beristeri dan mempunyai seorang anak. Semasa ku masih bujang aku sering mempunyai hubungan dengan isteri orang.
Aku gemar dan sangat menyukai isteri orang kerana pengalaman mereka dan aku tidak perlu takut jika mereka hamil atas perbuatanku. Oh ya sebenarnya aku dari Malaysia. Aku kini bertugas sebagai ketua (Pengurus) Di sebuah perusahaan Swasta. Selepas bertunang dengan isteriku disuatu majlis keluarga (pihak isteri) aku terlihat sepupu isteriku bersama tunangannya.
Pada pandangan pertama itu aku sudah tertarik kepadanya. Usianya ketika itu sekitar 23 tahun masih kuliah
Namun ku pendamkan saja hasratku kerana aku juga cinta pada isteriku. Setelahku bernikah sepupu isteriku juga bernikah tidak lama kemudian.
Aku sering membayangkan melakukan hubungan seks dengan sepupu isteri (namanya Linda). Ketika aku bersenggama dengan isteriku aku membayangkan aku bersama Linda. Sosok tubuhnya indah, kulitnya putih mulus, payudaranya besar tapi aku tidak berpeluang memilikinya. Aku hanya bisa mengangan-angankan saja.
Aku terus berangan-angan selama dua tahun. Pada suatu ketika, sekretarisku berhenti dan jabatan itu kosong. Kebetulan pula Linda butuh pekerjaan dan aku terus menawarkan jabatan itu kepadanya. Tanpa banyak bicara dia menerima jabatan itu dan kini dia bekerja dibawah tanganku. Impian ku untuk memiliki tubuhnya kian mekar kerana setiap hari aku pasti melihatnya namun aku masih lagi mencari peluang bagaimana bisa aku menidurinya.
Pada suatu hari aku mendapat tugas untuk keluar kota kerena ada janji dengan pelanggan. Aku lantas meminta Linda untuk ikut bersamaku. Isteri tidak merasa apa-apa kerana Linda adalah sepupunya dan telah menikah. Aku menjalankan rancanganku.
Aku menempah hanya satu kamar hotel dan memberi alasan bahwa hotel itu telah penuh. Pada mulanya Linda agak keberatan namun aku memujuknya dan mengatakan yang dia bisa tidur di atas kasur dan aku pula bisa tidur di sofa.
Setelah mendaftar masuk ke hotel itu, aku terus kekamar mandi sementara Linda mengeluarkan pakaiannya untuk disimpan dalam almari. Setelah mandi aku keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Aku sengaja menunjukkan tubuh ku kepadanya. Linda melihatku kaget lantas dia memalingkan mukanya dari ku kerana malu.
Aku terus berpakaian dan mengatakan aku ingin keluar sebentar dan menyuruhnya mandi. Lantas aku pun keluar. Lebih kurang lima belas menit aku kembali ke kamar. begitu aku membuka pintu kamar kelihatan Linda baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk dari dada hingga ke pantatnya.
Aku jadi tertegun melihat keindahan tubuhnya dengan payudaranya membengkak besar dan indah sekali. Kemudian ku lihat pantatnya yang bulat indah dan kelihatan vaginanya yang montok ketika dia membungkuk membelakangi ku.
Linda kaget dengan kehadiharanku tiba-tiba itu. Dia coba lari kembali ke kamar mandi. Kebetulan aku berada di pintu kamar mandi dan dia terus ke dekapanku. Linda jadi kaku dalam dekapan ku. Aku dapat merasakan kelembutan payudaranya menyentuh dadaku dan terus seperti aliran listrik menjalar ketubuh ku.
Nafasku terus tersekat-sekat ku lihat Linda memandang muka ku seperti minta di lepaskan. Aku terus mengucupi bibirnya yang mungil lalu menghisap-hisap lidahnya. Linda coba menolak tubuhku tapi ku eratkan dekapanku.
Selesai saja bibirnya kulumat dan aku menghisap cuping telinganya. Linda terus layu dan menjadi pasrah. Aku membisikkan ketelinganya ” Linda aku memang jatuh cinta padamu pada pertemuan pertama dulu.” Adakah kau pun cinta pada ku.” Dia diam dan sedikit mengangguk. Aku membaringkan Linda di atas kasur lalu aku menyelakkan handuk di tubuhnya.
Linda coba menahan perlakuanku namun aku terus saja mencumbui telinganya dan dia terus pasrah. Kini Linda telanjang tanpa seurat benang di hadapan ku. Impianku selama dua tahun kini hampir tercapai. Aku mengucupi bibirnya sambil menghisap-hisap lidahnya.
Linda hanya mengelus-ngelus keenakan. “Roy.. aku juga cinta padamu dari mulanya. Aku juga kepingin ingin bersamamu.” Aku terus mengucupi lehernya yang putih dan terus meremas-remas payudaranya yang besar itu. Aku menghisap-hisap puting sambil menarik nariknya dengan gigiku. Linda mengeliat keenakan.
Aku menjilat seluruh tubuhnya sambil menggigit kecil. Linda terus mengelus keenakan dan tubuhnya menggeliat-geliat kesedapan. Linda membuka pahanya dan kelihatan vaginanya yang gebu sedikit ternganga. ada cairan putih pada lubang vaginanya dan klitorisnya ku jilat. “Ohh.. enaknya sayang ku.” Linda merengek sambil memijat-mijat kepala ku. “Teruskan sayang..teruskan aku tidak pernah merasakan ini dengan suami ku.” Rupanya suami Linda tidak pernah menjilat klitorisnya.
Aku terus menjilatnya hingga Linda mencapai klimaxnya. Setelah itu aku menanggalkan pakaianku dan akhir sekali CD ku maka terkeluarlah roketku yang sedang keras umpama besi. Linda terus meremas-remas roketku dan aku menyodorkan ke mulutnya. Linda coba mengelak dari menghisap penisku. “Aku ngak biasa.
Suamiku ngak pernah begini.” Aku paksakan Linda untuk hisap penisku. Aku sodorkan penisku masuk penuh kemulutnya dan Linda seolah-olah mahu muntah. Namun dia terus kan menghisap penisku. Aku terasa begitu enak sekali dan Linda mengocok-ngocok penisku dengan mulutnya. Setelah hampir lima menit aku membuka kangkangannya lalu menyodorkan penisku ke lubang vaginanya.
Agak sempit juga lubangnya walaupun telah kawin. Linda mengeluh keras. Sakit barangkali. “Sayang.. punyamu besar kali.” Keluhnya. Aku terus sorong tarik lubang nya makin basah..kecuk-kecak-kecuk-kecak irama sorong tarik jelas sekali. Linda terus mengeluh keras keenakan. Tubuh Linda beberapa kali kejang karena beberapa kali sampai klimaxnya, aku masih terus menyorong tarik cuma semakin meningkatkan kelujuannya.
Sudah hampir setengah jam aku menyorong tarik penisku. Ku lihat Linda sudah kelelahan. Kepala penisnya terasa nyut-nyut dan aku hampir ke klimax. Aku melajukan sorongan dan Linda mendengus keras. Sprott.. sprott.. sprott aku memancutkan spermaku kedalam rahim Linda dan Linda tergeletak kelelahan. Peluh membasahi tubuh kami dan Linda seolah-olah tidak mampu membuka matanya. Aku lantas mengucup dahinya.
Setelah menyemprot sperma kali pertama penisku masih terus menegang. Aku merasakan aku masih mampu untuk kali kedua. Linda telah begitu Lelah sekali. Kubisikkan ketelinga Linda yang aku ingin menyetubuhinya melalui lubang anusnya. Linda agak keberatan namun dia terlalu letih untuk menolakku. Lantas ku terbalikkannya dan menolak pantatnya supaya tinggi dan kelihatan lubang anusnya yang ketat dan basah karena cairan memeknya. Aku terus menyorongkan penisku menusuk lubang anusnya.
Dia menjerit kesakitan namun tidak berdaya. Aku merasakan suatu keenakan yang amat sangat kerana lubang anus itu sempit dan tidak pernah dimasuki penis. setelah beberapa kali menyorong tarik penis ku Linda mula menikmati keenakkannya dan memintaku meneruskan perlakuanku.
Aku terus menyorong tarik selama sepuluh menit dan aroma lubang anus mula menusuk hidung ku.. Ahh nikmatnya.. Linda terus menikmati penisku yang keluar dan masuk lubang anusnya. Kini setelah hampir dua puluh menit aku tiba ke klimax kali kedua ku.. tubuh ku kekejangan dan aku menyemprot sisa sperma ku kedalam lubang anusnya.
Setelah selesai Linda begitu kelelahan sehingga tidak bisa bangun. Dia bisikkan ke telingaku bahwa dia tidak pernah merasakan kenikmatan bermain sex bersama suaminya dan tambahan pula suaminya memang sedang mandul. Setelah kejadian itu kami terus melakukan hubungan sex hingga sekarang dan Linda kini hamil enam bulan atas perlakuan kami tanpa pengetahuan suaminya dan isteriku. Suaminya fikir anak itu anaknya.. biarkan saja. Walaupun Linda hamil aku tetap main dengannya melalui lubang vagina atau lubang anusnya yang semakin longgar.